PELALAWAN (Harian.co) — Rapat paripurna penyampaian laporan kunjungan Anggota Dewan terhadap kegiatan masa reses ke-tiga daerah pemilihan (Dapil) anggota dewan tahun 2022 pada Rabu (16/11/2022) pagi wib di ruang rapat lantai dua gedung DPRD Pelalawan hampir semua mengeluhkan soal infrastruktur di daerah pemilihan masing-masing.

Juru bicara (Jubir) kelompok Dapil Satu, Junaidi Purba, ST menyampaikan keluhan masyarakat terkait belum rampungnya pembuatan Drainase Kota dan beberapa jalan di Desa Makmur Kecamatan Pangkalan Kerinci.

"Persolan semenisasi jalan, Pengaspalan Jalan seperti di Desa Makmur, pembangunan drainase yang belum maksimal," kata pria yang akrab disapa Bang Gope dalam penyampaiannya dalam rapat paripurna penyampaian laporan Reses ke-tiga pada Rabu (16/11/2022) pagi wib.

Hal senada juga disampaikan Kelompok Dapil Dua. Yose Indrawan mengatakan pembangunan di daerah pemilihannya sangat minim. Ketua Partai PPP itu juga menyampaikan kurangnya tenaga pengajar di daerah terisolir.

Usai Dapil Dua menyampaikan aspirasinya, Sudirman mewakili Dapil Tiga juga mengeluhkan hal yang sama. Persoalan infrastruktur yang tidak merata menurutnya bukanlah hal baru.

"Usulan masyarakat dari dulu itu-itu saja, Klasik. Dari kabupaten Pelalawan berdiri, jalan pasar Ukui tidak pernah di aspal," ucapnya disambut gelak tawa anggota DPRD lainnya.

Sedikit berbeda aspirasi yang dibawa oleh Muzakir, kelompok Dapil Empat. Dalam paparannya ia mengingatkan agar Pemda lebih selektif lagi memilih kontraktor dalam mengerjakan proyek-proyek pembangunan.

"Mohon ditindak tegas atas proyek yang dikerjakan tidak sesuai Bestek. Dan air bersih di Kecamatan Pangkalan Lesung," ujarnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan dari perwakilan Dapil Lima. Aspirasi masyarakat yang dititipkan melalui Reses anggota DPRD hampir semua mengeluhkan terkait pembangunan infrastruktur dan tenaga guru honorer untuk di daerah terisolir yang ada di kabupaten Pelalawan.

Tosmen