SERANG (Harian.co) — "Akselerasi ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, berdampak pada perubahan perilaku dan budaya masyarakatnya. Bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak negatif tergantung sudut pandang dan model pemanfaatannya. Masyarakat bisa menjadi subjek dan sekaligus objek perubahan. Apalagi gelombang informasi terus membanjiri masyarakat melalui media publikasi yang ada di tangannya masing - masing. Jika tidak bisa menyeleksi informasi dan teknologi secara bijak, bisa menimbulkan permasalahan," ujar Motivator ternama Dede Farhan Aulawi di Serang, Minggu (24/09/2023).

Demikian ia sampaikan dalam kegiatan seminar 'SANTRI MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN' yang diselenggarakan di Mesjid Agung pondok pesantren Nur El Falah yang terletak di kp. Kubang, desa Kubang Jaya, kecamatan Petir, kabupaten Serang provinsi Banten. Acara dibuka oleh pimpinan pondok pesantren dan diikuti oleh ratusan santrinya. Dalam pidato sambutannya, pimpinan pondok pesantren mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Dede Farhan Aulawi yang selalu berkiprah untuk memberikan informasi terkait tantangan zaman dan sikap bijak dalam menghadapinya. Perubahan merupakan keniscayaan untuk menolaknya, tetapi kita bisa mengetahui cara beradaptasi untuk berselancar di samudera perubahan itu sendiri. Termasuk pemahaman para santri dan santriwati dalam menyikapi perubahan. 

Pada kesempatan tersebut, Dede Farhan Aulawi banyak mengulas dan memberi contoh nyata dampak perubahan terhadap perubahan perilaku, karakter dan budaya masyarakatnya.

Menurutnya, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah minimnya literasi publik terhadap bacaan dan pengetahuan. Dengan demikian, semangat membaca dan belajar harus ditanamkan sejak dini. Apalagi para santri yang mondok memiliki kesempatan untuk berkonsentrasi penuh dalam menuntut ilmu. Manfaatkan waktu luang yang ada secara produktif. Jangan berleha-leha atau bermalas-malasan karena waktu yang sudah terlewati tidak bisa diputar ulang. Jadilah generasi yang cerdas dan memiliki akhlaq yang mulia sehingga bisa menjadi tauladan dan kebanggaan orang tua.

Kemudian ia pun melanjutkan dengan ceritera perjalanan hidupnya yang penuh dengan tantangan. Dimana sejak duduk di bangku SMA dirinya sudah menjadi anak yatim piatu, sehingga semangat juang dalam memotivasi diri menjadi sangat penting sekali.

"Terus kobarkan semangat belajar. Jangan mudah menyerah kalah dan pasrah saat menghadapi kesulitan. Tantangan kesulitan yang dihadapi hakikatnya adalah cambuk yang memacu kita untuk selalu berjuang," pungkasnya.

(*)