LEMBANG (Harian.co) — "Dalam menghadapi dinamika tugas dan perubahan lingkungan strategis, soliditas dan sinergitas TNI-Polri menjadi sangat penting sekali guna menjaga keutuhan NKRI dan menjamin keberlangsungan program-program pembangunan nasional. Sinergitas TNI-Polri bukan suatu pilihan, melainkan sebuah kewajiban yang harus dijaga dan dirawat untuk memberikan jaminan keamanan nasional. Lingkungan yang aman akan mendorong aktivitas masyarakat sehingga roda perekonomian bisa terus tumbuh dan berkembang," ujar Pemerhati Hankam Dede Farhan Aulawi di Lembang, Senin (05/05/2024).

Hal tersebut ia sampaikan saat dirinya menyampaikan paparan mata kuliah Karakter Bangsa dan Bela Negara di Gedung Widya Mandala I, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau), Lembang dalam kegiatan Studium Generale Pasis Seskoau angkatan ke-61 TP 2024 dengan judul Sinergitas Tni-Polri Respon Dinamika Tugas dan Perubahan Lingkungan Strategis Guna Mendukung Keberlanjutan Pembangunan Nasional.

Menurutnya, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara bertugas menyelenggarakan pendidikan pengembangan umum tertinggi TNI Angkatan Udara, Pendidikan Operasi Matra Udara, melaksanakan pengkajian dan pengembangan doktrin serta kemampuan dan kekuatan matra udara.

Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 240 orang perwira, dan turut hadir juga Dan Seskoau Marsda TNI Eding Sungkana, S.A.B., M.Tr.(Han), Wadan Seskoau Marsma TNI Tahyodi, S.A.P, para Pejabat Seskoau, para Dosen, Patun, dan seluruh Pasis yang terdiri dari 141 orang TNI AU, 4 orang TNI AD, 4 orang TNI AL, 2 orang Polri, dan 9 orang Pasis mancanegara yaitu perwira AU dari Singapura, Australia, Brunei Darussalam, India, Pakistan, Korea Selatan, Philipina, Thailand, dan Malaysia.

Pada kesempatan ini, ditekankan kembali pentingnya soliditas dan sinergitas TNI-Polri. Sinergitas TNI-Polri bukan sebuah pilihan, melainkan sebuah kewajiban yang tidak bisa ditawar lagi dalam menjaga keutuhan NKRI. Pemaparan dimulai dengan dinamika tantangan tugas yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.

Termasuk perubahan lingkungan strategis, baik di tingkat nasional, regional, dan internasional. Termasuk kelahiran beberapa Badan atau Kementerian di luar negeri yang fokus ‘memindai horizon masa depan’ seperti Committee on The Future dengan misi khusus yang disebut Future Program, yakni mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi masa depan.

Diulas juga pentingnya Mitigasi Potensi Krisis Global, baik yang berimplikasi pada sosial ekonomi kemasyarakatan, perubahan iklim dan krisis pangan, ancaman kesehatan global, terutama terkait Biosafety dan Biosecurity.

Untuk menghadapi berbagai variabel kritis dan bersifat unpredictable di masa depan ini, maka sekali lagi TNI-Polri harus solid dan sinergis agar mampu menangkal dan mencegah segenap potensi ancaman yang bisa mengganggu ketahanan dan keamanan nasional.

"Dengan demikian, berbagai program seyogianya berorientasi pada upaya untuk meningkatkan kohesi sosial atau nationality chemistry guna memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks ini, berbagai upaya untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi SDM TNI-Polri juga harus terus dilakukan, dan cerdik dalam menyiasati keterbatasan anggaran pendidikan dan pelatihan. Terobosan-terobosan inovatif di berbagai kesatuan menjadi sangat penting untuk meningkatkan militansi dan semangat juang di masa depan. Baik medan tempur lapangan, maupun medan tempur siber. Juga kemampuan adaptibilitas dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat," pungkasnya.

(*)