JAKARTA (Harian.co) — Perspektif disiplin ilmu intelijen saat ini bisa diimplementasikan di segala bidang, termasuk di dalam sebuah perusahaan. Fakta empirik yang tidak bisa dinafikan adalah kenyataan masih tingginya inefisiensi karena faktor FRAUD, yang sering terjadi di berbagai level korporasi. Belum lagi kemampuan untuk melakukan PENGGALANGAN terhadap masyarakat di sekitar perusahaan agar memiliki sudut pandang yang konstruktif sehingga mendukung program-program perusahaan," ujar Corporate Intelligence Refresentative Dede Farhan Aulawi di Jakarta, Selasa (11/06/2024).

Hal tersebut ia sampaikan setelah dirinya memberikan pelatihan 'Corporate Intelligence' di perusahaan KSO PERTAMINA - FOSTER OIL & ENERGY di kawasan Cibubur Bekasi. Materi pelatihan yang disampaikan pada intinya menekankan urgensi implementasi disiplin ilmu dan keterampilan intelijen bagi suatu perusahaan.

Menurutnya, secara umum materi pelatihan ini memiliki 2 orientasi, yaitu :
1. Penguatan Internal guna meningkatkan harmoni internal dalam organisasi perusahaan sehingga bisa mencegah dan / atau membongkar kemungkinan adanya FRAUD (kecurangan) yang berpotensi merugikan keuangan dan reputasi perusahaan.
2. Penguatan Eksternal guna meningkatkan harmoni antara perusahaan dengan masyarakat sekitar agar terjalin hubungan yang baik dan bisa turut serta menjaga keamanan perusahaan dari berbagai potensi ancaman dan gangguan.

Pembahasan selanjutnya dimulai dari pemetaan dan identifikasi potensi kerawanan, ambang batas gangguan keamanan, pengukuran tingkat akseptabilitas masyarakat sekitar terhadap keberadaan perusahaan, strategi penetrasi dan konsolidasi dalam praktek Bin-Gal, inovasi program dan kegiatan, serta praktek komsos guna meningkatkan kohesi dan investasi sosial agar kondusifitas keamanan di dalam dan luar perusahaan tetap terjaga.

"Kegiatan diikuti oleh semua peserta level manager dan terbagi ke dalam 2 angkatan agar tidak menggangu operasional perusahaan. Semoga bermanfaat. Aamiin," pungkas Dede.

(*)