YOGYAKARTA (Harian.co) — Semangat perubahan dan inovasi dalam menghadapi tantangan transisi energi kembali digaungkan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling). Kali ini, Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, hadir sebagai dosen tamu di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu (19/10/2025), dalam forum International Energy Summit 2025 yang diselenggarakan oleh AAPG UGM Student Chapter.

Dalam kuliahnya bertajuk "Leading in Energy Transition : A Drilling Services Company Perspective", Avep mengajak mahasiswa dan akademisi untuk melihat transisi energi bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang besar untuk beradaptasi, berinovasi, dan memimpin perubahan.

"Hari ini saya ingin mengajak kita semua melihat bagaimana lanskap energi global sedang berubah, bukan sebagai tantangan, tapi sebagai kesempatan besar bagi mereka yang mau berinovasi dan berani memimpin," ujar Avep membuka sesi kuliah tamu tersebut.

Transformasi Global: Energi yang Lebih Bersih dan Efisien

Avep menjelaskan, sektor energi dunia tengah mengalami transformasi besar-besaran yang didorong oleh dua kebutuhan utama: menjaga ketahanan energi dan mencapai dekarbonisasi.

Meskipun teknologi energi terbarukan berkembang pesat, data World Oil Outlook 2025 menunjukkan minyak dan gas bumi masih menyumbang lebih dari 50 persen kebutuhan energi primer dunia. Karena itu, menurut Avep, dunia masih memerlukan produksi migas, tetapi dengan cara yang lebih efisien, lebih bersih, dan lebih bertanggung jawab.

"Dunia masih butuh minyak dan gas, tapi harus diproduksi secara berkelanjutan. Kita harus bisa tampil lebih baik hari ini, sambil menyiapkan diri untuk masa depan," tegasnya.

Indonesia dan Tantangan Transisi Energi

Membawa diskusi lebih dekat ke tanah air, Avep menjelaskan bahwa permintaan energi Indonesia masih akan tumbuh sekitar 5 persen per tahun hingga 2034, seiring peningkatan populasi, industri, dan ambisi menuju ekonomi maju pada 2045.

Meski energi fosil masih mendominasi, laju pertumbuhan energi terbarukan sudah mencapai 11 persen per tahun. Avep menegaskan, peran sektor migas tetap penting selama masa transisi, khususnya untuk menjaga ketahanan energi nasional.

"Di sinilah peran perusahaan pengeboran seperti Pertamina Drilling menjadi krusial, memastikan produksi migas tetap berkelanjutan sambil mendukung agenda transisi energi nasional," ujarnya.

Pertamina Drilling : Menyongsong Masa Depan Pengeboran yang Berkelanjutan

Dalam paparannya, Avep juga memperkenalkan kiprah Pertamina Drilling yang kini telah bertransformasi menjadi perusahaan jasa pengeboran dan energi terintegrasi.

Dengan 58 armada rig aktif (terbesar di Asia Tenggara) dan lebih dari 110 layanan penunjang, Pertamina Drilling melayani berbagai perusahaan migas nasional maupun internasional, mulai dari Exxon, Medco, EMP, hingga perusahan-perusahaan Geothermal di Indonesia.

Pertamina Drilling juga tengah mengembangkan operasi di Malaysia, Timor Leste, serta membuka peluang bisnis di Irak, Aljazair, dan Taiwan.

"Kami ingin menjadi mitra strategis yang tak hanya handal dalam operasional, tapi juga menjadi bagian dari solusi energi masa depan Indonesia," jelasnya.

Inovasi dan Teknologi : Dari Drilling Pintar hingga Green Operation

Avep menekankan bahwa keberlanjutan hanya bisa dicapai melalui inovasi. Ia memaparkan sejumlah program unggulan Pertamina Drilling, seperti IDESS (Integrated Drilling Engineering & Supervisory Services) yang berhasil menekan biaya pengeboran hingga 13%. ERRA (Extended Reach Reservoir Access), teknologi untuk meningkatkan produksi tanpa rig pengeboran baru.

ICESS (Integrated CCS/CCUS Engineering & Supervisory Services) yang mendukung proyek penangkapan dan penyimpanan karbon di Indonesia. AI-SEE-U dan iGOS Systems, sistem berbasis kecerdasan buatan untuk memantau keselamatan kerja dan emisi gas secara real-time.

Green Drilling Initiatives, seperti penggunaan Dynamic Gas Blending dan Battery Energy Storage System untuk menekan emisi operasional.

"Inovasi adalah cara kami menjembatani efisiensi dan keberlanjutan. Kami tidak hanya mengejar teknologi, tapi juga menciptakan solusi lokal yang berdampak global," papar Avep.

Membangun SDM Unggul Lewat IDTC Indramayu

Avep juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia. Melalui filosofi "Nurture from Within", Pertamina Drilling terus melahirkan generasi muda berkompetensi tinggi di bidang pengeboran dan energi.

Program Drilling Well Engineering Trainee (DWET) menjadi wadah regenerasi, dididik dan dilatih di Indonesia Drilling Training Center (IDTC) Pertamina Drilling di Indramayu kini berkembang menjadi pusat pelatihan bertaraf internasional yang juga melayani pelatihan di Tanzania, Namibia, dan Timor Leste.

"Transformasi tidak akan terjadi tanpa manusia. Kami berinvestasi besar untuk membangun kapabilitas, bukan sekadar kapasitas," ujar Avep menegaskan.

Semangat Memimpin Perubahan

Menutup kuliah tamunya, Avep mengajak mahasiswa UGM untuk menjadi bagian dari perubahan besar di sektor energi.

"Transisi energi bukanlah tantangan, tapi peluang. Dengan inovasi, kolaborasi, dan ketangguhan, Pertamina Drilling siap memimpin perjalanan Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," tutup Avep.